Panduan Membuat Kelas di Aplikasi Zeneus dan Mengimport Kelas dari Google Classroom ke Aplikasi Zeneus

Membuat kelas

Langkah 1 : Pilih menu Kelas.

Langkah 2 : Klik tombol Buat Kelas.

Langkah 3 : Isi Nama Kelas, Tingkat Kelas (Kelas 1 – Kelas 12), dan Mata Pelajaran. Lalu, tekan tombol Simpan.

Kelas yang berhasil ditambahkan akan muncul dan dapat dilihat di menu Kelas. Detil kelas dapat diedit dengan menekan ikon pensil di kotak masing-masing kelas.


Impor kelas dari Google Classroom

Apabila Anda adalah pengguna Google Classroom yang sudah membuat kelas, Anda dapat mengimpor kelas yang sudah Anda dengan mudah.

Langkah 1 : Pilih menu Kelas.

Langkah 2 : Klik Impor Kelas Google Classroom.

Langkah 3 : Pilih akun yang Anda gunakan untuk Google Classroom.

Langkah 4 : Klik tombol Allow untuk memberikan akses ke Google Classroom.

Langkah 5 : Pilih kelas yang ingin diimpor. Isi informasi Tingkat Kelas dan Mata pelajaran yang diajarkan pada kelas tersebut.

Langkah 6 : Klik tombol Simpan.

Kelas yang berhasil diimpor dari Google Classroom ditandai dengan ikon Google Classroom dan dapat dilihat di menu Kelas.

Semua informasi penilaian yang Anda terbitkan ke kelas yang diimpor dari Google Classroom akan secara otomatis ditampilkan di halaman stream Google Classroom. 

Keunggulan Aplikasi Zeneus dibandingkan Aplikasi Pembelajaran Lain

Penyedia layanan pendidikan Zenius Education meluncurkan Zenius App sebagai aplikasi mobile untuk belajar bagi siswa secara daring (online).

Peluncuran aplikasi ini sebagai tindak lanjut keseriusan Zenius menghadirkan materi belajar berkualitas yang selama ini diberikan melalui situs web zenius.net.

Tujuannya, membuat materi belajar dan pengajaran menjadi lebih dekat dan mudah diakses pelajar. Saat ini pengguna Zenius App capai 11.8 juta dan akan terus bertambah hingga akhir tahun ini.

Co-Founder dan Chief Executive Officer Zenius Education Sabda Putra Subekti mengatakan Pemerintah Indonesia telah mencanangkan pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam lima tahun ke depan.

Padahal, sistem pendidikan di Indonesia belum menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan.

Maka dari itu, diperlukan terobosan teknologi untuk membantu dunia pendidikan yang membuat akses belajar lebih merata dan mengurangi kesenjangan.

Menumbuhkan motivasi

“Teknologi ini menjadi salah satu cara menyebarluaskan materi belajar yang berkualitas. Pengembangan SDM di Indonesia tidak hanya soal cara mengaksesnya, tapi juga kualitas materi dan pengalaman belajar,” ujar Sabda dalam peluncuran Zenius App di Jakarta.

Ia pun menuturkan, selama ini anak-anak bersekolah dari pagi ke siang, ditambah bimbingan belajar sore hari, dan harus mengerjakan pekerjaan rumah pada malam hari. Hal itu dilakukan selama mereka bersekolah dari tingkat sekolah dasar sampai sekolah menengah atas.

Itulah yang membuat kurangnya semangat belajar karena dianggap sebagai tuntutan eksternal, bukan motivasi internal. Dengan begitu, tidak tercipta pengalaman belajar yang berasal dari keingintahuan diri sendiri sehingga pelajar jadi kurang paham dengan materi yang dipelajari.

Melalui Zenius App dan zenius.net, diharapkan siswa menjadi pelajar yang mempunyai semangat belajar dan berpikiran rasional sehingga kualitasnya lebih unggul.

Ribuan soal dan video

Sependapat dengan Sabda, Chief Technology Officer Zenius Education Rizky Andriawan mengatakan apa pun caranya, media pembelajaran harus menjadi hal menyenangkan, dan Zenius memanfaatkan aplikasi mobile untuk menunjang kesuksesan belajar.

Ia menambahkan, ada tiga keunggulan Zenius App, yaitu lengkap, praktis, dan terjangkau. Lengkap maksudnya tersedia materi pelajaran dari kelas 1 SD sampai 12 SMA sesuai kurikulum KTSP, Kurikulum 2013, dan Kurikulum 2013 Revisi.

Selain itu, ada materi dan soal ujian sekolah, ujian nasional, dan seleksi masuk perguruan tinggi.

“Kami cover semuanya. Itu semua terbuka, tinggal subscribe, bisa diakses, jadi enggak terbatas. Ada 80.000 video dan ratusan ribu soal dari semua kelas dan pelajaran,” ucap Rizky.

Membantu keterbatasan akses

Kemudian, aplikasi itu juga praktis karena bisa diperoleh hanya dengan mengunduh secara gratis melalui Google Play Store. Setelah itu, materi belajar yang ada bisa diakses dari mana saja dan kapan saja.

Terakhir, Zenius App pun terjangkau. Dari segi biaya untuk berlangganan hanya Rp 1.100 per hari. Video dan materi yang diunduh pun kurang dari 20 MB.

Zenius App juga bisa dijangkau melalui jaringan internet 3G, 4G, dan EDGE sehingga proses belajar lebih nyaman.

Admin menambahkan
Di Aplikasi ini Guru tidak lagi diribetkan membuat Materi Pembelajaran, karena sudah di sediakan di aplikasi, Guru hanya menyaring materi-materi yang ingin disampaikan ke peserta didik untuk menjadikannya bahan ajar. untuk Soal-soal latihan pun sudah di sediakan oleh aplikasi ini, tinggal cari materi yang sesuai, pilih dan terbitkan ke peserta didik dan ketika Peserta mengerjakan Soal tersebut nilai sudah jadi.

Mengenal Zenius Aplikasi Pembelajaran Online, Bisa Diakses Offline

Aplikasi belajar online sedang marak. Para pembuatnya mencoba memanfaatkan masifnya penggunaan gawai di kalangan pelajar. Mereka menawarkan aneka program untuk membantu belajar.

Para penyedia aplikasi belajar online itu antara lain Quipper, Zenius Education, Ruang Guru, Prime Mobile, dan banyak lainnya. Biasanya aplikasi belajar menampilkan video tutorial materi-materi dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

Zenius, salah satu aplikasi pembelajaran online turut bermain dalam bidang teknologi pendidikan (education tehchology) atau lebih populer disebut edutech.

Zenius menyediakan kanal belajar dalam jaringan (online) untuk siswa sekolah dasar hingga menengah atas. Layaknya les mata pelajaran, siswa harus menjadi anggota berbayar agar dapat mengakses materi pelajaran dari Zenius.

Pada laman resmi Zenius, mereka mengklaim video tutorial telah ditonton 38,3 juta kali secara online dan telah mengantarkan 78,8 persen pengguna lulus SBMPTN. Shintia, Customer Service Zenius menuturkan video tutorial yang ada di Zenius bersumber dari guru-guru atau pemateri yang direkrut secara khusus.

Sejak tahun 2004, Zenius selalu berjuang untuk mencapai misi Zenius yaitu, “To spark the love of learning, in everyone, everywhere, to question everything”.

Zenius mengambil keputusan besar di akhir tahun 2019 kemarin dengan membuka akses Zenius untuk semua siswa-siswi di Indonesia. Konten pembelajaran dengan kualitas terbaik yang telah terbukti membantu banyak siswa-siswi di Indonesia, bisa kamu akses baik di web maupun mobile app.

Zenius berharap semua pelajar di pelosok negeri bisa menikmati pendidikan berkualitas dengan sama rata di mana aja dan kapan aja.

Di bawah ini, langkah-langkah sederhana buat akses semua video pembelajaran di Zenius App.

Cara Manfaatkan Zenius yang Gratis Total!

  1. Download Zenius App di Google Play dan App Store.
  2. Buka Zenius App dan daftar/log in ke akun Zenius.
    Kamu bisa masuk dengan menggunakan akun sosial mediamu, atau bisa juga dengan masukin alamat email dan password akun yang udah kamu bikin sebelumnya. Kalo misalnya kamu belum punya akun Zenius, kamu bisa juga klik “daftar sekarang”.

Setelah daftar/log in ke akun Zenius kamu. Langsung masuk aja ke homepage Zenius App.

  1. Klik banner yang ada di homepage.
    Ketika kamu sampai di homepage, kamu akan lihat di bagian atas ada banner tentang verifikasi nomor HP. Langsung di-klik buat ke halaman tersebut.

Kamu juga bisa masuk ke halaman verifikasi di menu profile account yang ada di kanan bawah.

  1. Masukin no handphone kamu yang aktif, dan tunggu kode verifikasi dari Zenius.
    Di halaman ini, masukin nomor HP kamu yang lagi dipakai, perlu diinget buat jangan masukin angka 0 di awal nomor HP ya. Jadi langsung mulai dari angka 8 aja. Udah gitu tunggu kode verifikasi dari Zenius yang dikirim lewat SMS. Nanti kodenya abis itu dimasukin yah.
  1. Masukkan kode OTP yang kamu terima.
    Zenius akan mengirim 4 digit kode verifikasi buat kamu. Cuman tunggu sebentar terus kodenya akan dikirim melalui SMS. Jangan kasih kode ini ke siapapun ya!

Abis itu, langsung masukin aja kode OTP yang kamu terima ke 4 kotak yang tersedia lalu klik kirim ulang.

  1. Selamat Belajar Sepuasnya Bareng Zenius!
    Udah gitu doang kok! Sekarang kamu bisa akses semua video pembelajaran, download latihan soal, nonton video pembahasan, belajar persiapan ujian sampai UTBK, dan berbagai fitur keren lain di Zenius App.

    -Bersambung-

MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah)

Saat memulai tahun ajaran baru, ada waktu pengenalan lingkungan sekolah atau yang dikenal Masa Orientasi Siswa atau MOS. Namun, tahun ajaran baru 2020/2021 yang akan dimulai Senin, 13 Juli 2020 masih diselimuti pandemi Covid-19. Maka dari itu, dalam memasuki tahun ajaran baru ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan kegiatan webinar Pengenalan Lingkungan Sekolah Secara Virtual.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan, Sabtu (11/07/2020) kemarin tersebut mengangkat tema “Menyambut Tahun Ajaran di Kenormalan Baru, Semua Terlibat Semua Hebat”.

Kepala Pusat Penguatan Karakter (Kapuspeka) Hendarman mengatakan, tujuan pelaksanaan kegiatan webinar seri keempat ini adalah untuk mengetahui bagaimana kebijakan Kemendikbud terkait penyelenggaraan tahun ajaran baru di masa pandemi. Selain itu, ini sebagai ajang saling bertukar pengalaman dan praktik baik dalam persiapan memasuki tahun ajaran di masa kenormalan baru, baik oleh siswa, orang tua, dan sekolah. “Kami berharap setelah mengikuti webinar ini 4.600 peserta mendapatkan pencerahan dan siap melakukan pembelajaran di masa kenormalan baru,” tutur Hendarman dalam rilis Kemendikbud.

Hamid Muhammad, sebagai narasumber pertama menyampaikan kebijakan tahun ajaran baru di masa pandemi.

Menurut Hamid, kesehatan dan keselamatan adalah hal yang paling penting untuk diperhatikan. Ia menekankan bahwa sekolah yang sudah diizinkan untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka hanya sekolah yang berada di zona hijau dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Meskipun demikian, sekolah-sekolah ini tetap dilarang untuk melaksanakan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara langsung.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Bawen yaitu Heri Kristantoro, S.Pd, M.Pd, melaksanakan MPLS secara online dengan menyampaikan video pengenalan lingkungan sekolah. karena wilayah Bawen masuk dalam kategori zona merah, meski masih ada saja orang tua murid yang menghendaki sekolah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka layaknya sebelum masa pandemi.

Video MPLS SMP Negeri 2 Bawen bisa di saksikan di link berikut : https://www.youtube.com/watch?v=IDe-TdmD28E

Menanggapi orang tua tersebut, Pak Heri selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Bawen tetap mengikuti imbauan pemerintah daerah dengan tetap memberlakukan PJJ sebagaimana arahan pemerintah.

beberapa orang tua juga mengutarakan pengalaman saat mendampingi putrinya dalam pelaksanaan PJJ, orang tua dapat berkontribusi dengan mengawasi kegiatan belajar anak, mendampingi anak selama belajar di rumah, serta memfasilitasi kebutuhan belajar anak.

“Penting bagi orang tua untuk mengetahui karakteristik anak, terutama terkait gaya belajar anak, sehingga dapat mendampingi anak belajar dengan optimal dan tetap menyenangkan meskipun di rumah saja,” terang salah satu orang tua wali peserta didik.

Adapun bantuan Kuota Internet baik dari sekolah maupun dari Kementrian pendidikan untuk seluruh Guru dan Peserta Didik demi mendukung pembelajaran secara online. Prosedur yang dilakukan dari sekolah menginput nomer hape baik dari peserta didik maupun masing-masing guru. Bantuan kuota ini rencana akan di distribusikan hingga bulan Februari 2021.

E-Rapor yang terintegrasi dengan data Dapodik

Dalam perkembangan dunia teknologi sat ini, berbagai macam aplikasi dan pembelajaran sudah merambah ke kegiatan daring, hal ini supaya publik atau masyarakat dapat mengakses maupun menjalankan informasi secara Online.

Salah satu pengolahan data yang mendasar di satuan pendidikan adalah Dapodik, yang mana Dapodik merupakan Data Pokok yang memuat keseluruhan data stakeholder satuan pendidikan tersebut, baik data individu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Individu Pesera Didik, Sarana Prasrana, Kurikulum, dsb.

Dalam situasi Pandemi saat ini sangat disarankan semua kegiatan berbasis online, salah satunya E-Rapor online.

Erapor tidak hanya bisa di akses oleh Guru saja melainkan Peserta Didik juga bisa langsung mengetahui Rapor masing-masing peserta didik. karena Aplikasi Erapor ini bisa dijalankan secara Online. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengolah Erapor ini :

  1. Data Peserta Didik harus sudah Fixs, meliputi Jumlah, Data Individu yang di olah oleh Kesiswaan.
  2. Mata Pelajaran yang termuat di KTSP satuan Pendidikan
  3. Masing-masing Guru Mapel menyiapkan perencanaan KD, KKM.
  4. Semua Guru sudah termapping di Dapodik

Gambar diatas merupakan Pengolahan Erapor menggunakan jaringan Lokal menggunakan Server utama yang terintegrasi dengan Dapodik. Jadi garis besarnya Erapor tidak lepas dengan aplikasi Dapodik.

Banyak manfaat dalam penggunaan dan pengolahan data Erapor dengan Dapodik :

  1. Realtime data sudah pasti sesuai
  2. Tidak diribetkan dengan Administrasi yang bermacam-macam
  3. Daftar Peserta Didik tidak berbeda dengan manual, antara guru mapel dengan administrasi kesiswaan akan sama, Buku Induk, Daftar Peserta didik, dll
  4. Semua administrasi penilaian termuat didalamnya, baik daftar nilai, leger nilai, rapor, dll. Apabila dibutuhkan suatu saat tinggal comot dari aplikasi.
  5. Nilai bisa langsung di input dan diolah baik nilai Harian, tugas, dll. dan ketika nanti akan penerimaan Rapor tinggal input nilai akhir, semisal PAS. Rapor langsung bisa di cetak dan dibagikan atau secara elektronik ke Peserta Didik.
  6. Erapor bisa di kerjakan secara Online. Jadi, bisa di olah di Sekolah, rumah atau tempat lain selama punya akses Internet di tempat tersebut.
  7. Penerimaan Rapor pun juga bisa secara online.

Dari berbagai keunggulan tersebut sangat disayangkan jika satuan Pendidikan belum menggunakan Erapor dalam pengolahan nilai rapor.